Tuesday, 4 August 2020

SELAMAT IDUL ADHA

Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 31 Juli 2020, umat muslim merayakan Hari Raya Idul Adha atau sering disebut dengan Idul Kurban. Di masa new normal ini masyarakat tetap bisa melaksanakan ibadah sunnah yaitu sholat Id dan penyembelihan hewan kurban dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah di tetapkan oleh pemerintah. Yaitu dengan memakai masker, selalu mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hansanitizer dan menjaga jarak. 

Alhamdulillah masyarakat muslim, khususnya di kampungku sudah bisa menerapkan hal tersebut. Hal ini di tunjukkan dengan penataan shaff sholat Id. Shaff sholat Id yang di atur sedemikian rupa, sehingga jamaah sholat Id tidak berdesak-desakan. Pintu masuk dan keluar masjidpun dibuat 2 jalur, agar para jemaah ketika datang dan pulang tidak bersenggolan. Mereka juga sadar untuk masuk dan menempati shaff yang paling ujung, dan ketika keluar masjid, jamaah yang paling luar yang keluar dari masjid terlebih dulu, agar tidak bersenggolan antara jamah yang satu dengan yang lain.

Kemudian ketika prosesi penyembelihan hewan kurban. Takmir masjid sudah membentuk adanya panitia penyembelihan hewan kurban. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kerumunan masa. Panitia juga dilengkapai dengan Alat Pelindung Diri (ADP) berupa masker, faceshield dan sarung tangan sesuai dengan aturan dan protokol kesehatan. Pada saat proses penyembelihan, pembersihan panitia didatangi dari petugas kesehatan, untuk memastikan apakah daging kurban sehat dan aman untuk dikonsumsi.

Pada saat pembagian daging kurban, masyarakat tidak perlu datang, tetapi panitia membentuk panitia distribusi daging kurban, sehingga tidak terjadi penumpukan masa di sekitar masjid. Masyarakat tinggal menunggu dirumah dan petugas akan datang untuk mengantarkan daging kurban tersebut.

Its Time to : Mengolah Daging Kurban

Daging kurban biasanya dimasak tongseng, gule, yang semuanya mengandung santan. Sangat berat di mulut ya rasanya. Alternatif lain memasak daging kurban, khususnya daging sapi adalah di bacem atau sering disebut dengan empal gepuk. Mari kita lihat bagaimana cara memasaknya. Cara pengolahannya sanat sederhana dan dijamin dagingnya empuk dan lembut.

Bahan:

Daging sapi
Air
Minyak Goreng

Bumbu:

Bawang merah
Bawang putih
Merica
Ketumbar
Kemiri
Garam
Jahe
Sere
Lengkuas
Gula jawa (gula merah)
Daun salam
Daun jeruk
Air asam jawa (kalau tidak ada boleh mengguakan tomat hijau)
Totole (kaldu jmur)

Cara memasak:

1. Rebus air sampai mendidih
2. Haluskan bumbu (bawang merah, bawang putih, merica, kemiri, garam), geprek jahe, sere dan lengkuas. 
2. Iris daging sapi dengan tebal kurang lebih 1 cm, melintang serat agar cepat empuk ketika di rebus
3. Masukkan daging sapi, bumbu halus, bumbu geprek, daun salam, daun jeruk dan air asam jawa (tomat hijau yang diiris-iris) ke dalam air yang sudah mendidih. Tambahkan daun salam, daun jeruk, gula jawa dan totole (kaldu jamur). Tunggu hingga air mendidih kembali, Setelah air mendidih kembali koreksi rasa.
4. Tutup Panci dengan rapat, masak selama 5 menit
5. Setelah dimasak 5 menit, matikan api, tunggu hingga 30 menit (tutup panci jangan dibuka)
6. Setelah 30 menit, hidupkan kembali api, masak selama 7 menit. Setelah itu matikan api, angkat daging dan tiriskan
7. Siapkan wajan penggorengan, tuangkan minyak goreng secukupnya, goreng daging hingga coklat
8. Daging siap di santap dengan sambel bawang dan nasi anget
Selamat mencoba...






Selamat Makan....Yummy...

No comments:

Post a Comment