Tuesday, 27 July 2021

KOMPONEN EKOSISTEM DAN INTERAKSI ANTAR KOMPONEN BIOTIK

KOMPONEN-KOMPONEN EKOSISTEM

Ekosistem diartikan sebagai kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang di dalamnya terdapat hubungan dan interaksi yang sangat erat dan saling memengaruhi. Ekosistem terdiri dari berbagai unsur yang membentuk tata lingkungan. Komponen ekosistem yang dikenal di alam ini adalah komponen biotik dan komponen abiotik. 

Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang tergolong mahluk hidup. Menurut perananya komponen biotik dibedakan menjadi produsen, konsumen, dekomposer dan detritivor. 

a. Produsen : yaitu organisme yang mampu mensintesis senyawa organik dari bahan senyawa an organik dengan bantuan energi matahari. 
b. konsumen : organisme yang memperoleh bahan organik dari organisme lain. 
c. dekomposer : di sebut juga pengurai yaitu organisme yang mampu merombak sisa produk organisme/organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik. 
d. detritivor : organisme yang memakan serpihan-serpihan organik dari suatu organisme. 

Berdasarkan cara memperoleh makanannya komponen biotik dibagi komponen autotrof (Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan). Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri. Komponen autotrof berperan sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau. Selain itu ada komponen heterotroph (Heteros = berbeda, trophikos = makanan). Heterotrof (konsumen) merupakan organisme yang memanfaatkan senyawa organik dari makhluk hidup lain. Contohnya berbagai jenis hewan. 

Komponen abiotik adalah komponen materi yang tergolong makhluk tak hidup, misalnya : cahaya matahari, tanah, air, kelembaban , dan iklim.

INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM

Interaksi antar komponen ekosistem dapat merupakan interaksi antar biotik dengan biotik ataupun biotik dengan abiotik.

a. Interaksi antara komponen biotik dengan biotik 

Interaksi ini bisa terjadi antar organisme, antar populasi, dan antar komunitas.

1) Interaksi antar organisme

Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain. jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.

a) Netral 

Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama, yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi, ayam dan kucing. 

b) Predasi 

Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus. 

c) Parasitisme 

Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bila salah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. contoh : Plasmodium dengan manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang, nyamuk anopheles dengan manusia 

d) Komensalisme 

Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan, salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya, ikan hiu dengan ikan remora. 

e) Mutualisme 

Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh: bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan, bunga dan lebah. 

2) Interaksi antar populasi 

Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya. Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut. 

a) Alelopati 

Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa. Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu. 

b) Kompetisi 

Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput, persaingan hewan jantan memperebutkan wilayah atau pasangan. 

3). Interaksi antar komunitas 

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi antar komunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan

b. Interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik 

Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi. Dengan adanya interaksiinteraksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru. 

MACAM-MACAM EKOSISTEM 

Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut. Selain ekosistem darat dan perairan terdapat pula ekosistem estuari, ekosistem pantai dan ekosistem  buatan

a. Ekosistem Darat

Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma. Bioma yaitu ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan di wilayah tersebut. Batas antara dua bioma disebut ecotone. Jenis-jenis bioma adalah sebagai berikut : 

Gambar berbagai macam bioma di eksistem darat 
Sumber: catatangeografi.wordpress.com

b. Ekosistem Perairan

Terdiri dari ekosistem air tawar (contoh : danau dan sungai) dan ekosistem air laut

c. Ekosistem Estuari 

Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. 

d. Ekosistem Pantai 

Ekosistem pantai dikenal sebagai salah satu jenis ekosistem yang unik sebab mencakup tiga unsur yakni tanah di daratan, air di lautan dan juga udara. Pantai merupakan pertemuan antara ekosistem daratan dan juga ekosistem akuatik. 

e. Ekosistem Buatan

Secara sederhana, pengertian ekosistem buatan (Man Made-ecosystem) tak lain adalah suatu ekosistem yang terbentuk berkat rekayasa manusia dalam tujuannya untuk memenugi pun mencukupi kebutuhan hidup manusia atau penduduk yang semakin hari semakin meningkat. Ekosistem buatan ini memperoleh subsidi energi dari luar dan baik itu tanaman maupun hewan akan memperoleh pengaruh besar dari manusia oleh karena itu bisa dikatakan keanekaragamannya sangat rendah. Ada banyak contoh ekosistem buatan yang direkayasa manusia, antara lain: 

1). Ekosistem Bendungan. 
2). Ekosistem Tanaman Produksi misalnya hutan jati dan atau hutan pinus. 
3). Ekosistem Sawah Irigasi. 
4). Ekosistem Perkebunan misalnya sawit, teh, cengkeh dan masih banyak lagi lainnya. 
5). Ekosistem Tambak. 
6). Ekosistem ladang 


ALIRAN ENERGI DALAM EKOSISTEM

Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen primer, konsumen tingkat tinggi, sampai ke saproba di dalam tanah. Siklus ini berlangsung dalam ekosistem. Produsen merupakan makhluk hidup yang mampu menangkap energi matahari untuk kegiatan fotosintesis sehingga dapat menghasilkan materi organik yang berasal dari materi anorganik. Bumi mendapatkan pasokan energi dari matahari sebanyak 1022 Joule tetapi hanya sekitar 1 % yang dapat diperoleh produsen dan diubah menjadi energi kimia melalui fotosintesis.

Konsumen merupakan makhluk hidup yang memperoleh energi dalam bentuk materi organik. Berdasarkan tingkat trofiknya (dalam hal pemenuhan kebutuhan makanan), konsumer dibedakan atas : 

-Konsumen primer atau herbivor 
-Konsumen sekunder atau karnivor 
-Konsumen tersier atau karnivor puncak 
-Omnivor (pengecualian) 

Dekomposer merupakan makhluk hidup yang memperoleh makanannya dengan cara menguraikan senyawa-senyawa organik yang berasal dari makhluk hidup yang sudah mati. Dekomposer berperan mengembalikan materi ke lingkungan abiotik dan digunakan kembali oleh tumbuhan hijau.


a. Rantai Makanan

Rantai makanan yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan (herbifora) yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga atau konsumen primer sekunder, terdiri atas hewan-hewan karnivora dan seterusnya. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang 

Gambar Rantai makanan 
Sumber: ilmulingkungan.com

Pada rantai makanan Gambar di atas, terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu yaitu rumput dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan ular dan jika ular mati akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai dekomposer menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa : 

- Rumput bertindak sebagai produsen. 
- Belalang sebagai konsumen I (kerbivora) 
- Katak sebagai konsumen II (karnivora) 
- Ular sebagai konsumen III/konsumen puncak (karnivora) 
- Jamur sebagai decomposer. 


Rantai makanan pertama kali diteliti oleh ilmuwan Arab Al-Jahiz pada abad ke-9, yang lalu dipopulerkan kembali oleh Charles Sutherland Elton pada tahun 1927. Dalam rantai makanan terdapat tiga macam "rantai" pokok yang menghubungkan antar tingkatan trofik, yaitu: 

1. Rantai pemangsa, yaitu rantai makanan yang terjadi ketika hewan pemakan tumbuhan dimakan oleh hewan pemakan daging. contoh: kelinci-ular-elang. 
2. Rantai saprofit, yaitu rantai makanan yang terjadi untuk mengurai organisme yang sudah mati. Rantai ini muncul karena adanya dekomposer. contoh: elang mati-bakteri. 
3. Rantai parasit, yaitu rantai makanan yang terjadi karena terdapat organisme yang dirugikan. contoh: pohon besar-benalu, manusia-kutu. 

Ada dua tipe dasar rantai makanan: 

1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain), yaitu rantai makanan yang diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya. Contohnya: rumput - belalang - tikus - ular. 
2. Rantai makanan sisa/detritus (detritus food chain), yaitu rantai makanan yang tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor. Contohnya: serpihan daun - cacing tanah - ayam - manusia. 

b. Jaring-jaring Makanan

Rantai makanan merupakan gambar peristiwa makan dan dimakan yang sederhana. Kenyataannya dalam satu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan, karena satu produsen tidak selalu menjadi sumber makanan bagi satu jenis herbivora, sebaliknya satu jenis herbivora tidak selalu memakan satu jenis produsen. Dengan demikian, di dalam ekosistem terdapat rantai makanan yang saling berhubungan membentuk suatu jaring-jaring makanan, sehingga jaringjaring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan. 

Gambar Jaring-jaring makanan 
Sumber: ilmulingkungan.com

Perbedaan rantai makanan dengan jaring jaring makanan, pada rantai makanan organisme hanya memakan satu jenis organisme saja, sedangkan pada jaring jaring makanan organisme memakan organisme lainnya yang tidak hanya satu jenis saja.




61 comments:

  1. Fajar muhtilatif
    X TKR B
    sudah paham

    ReplyDelete
  2. Adam Saputra
    X TKR B
    sudah paham

    ReplyDelete
  3. Agung Saputro
    X TKR B
    Sudah paham

    ReplyDelete
  4. Muhammad Arwan Fauzie
    XTKR B
    Sudah paham

    ReplyDelete
  5. FAUZI SUTHA WAHYU PRATAMA XTKR B sudah jelas

    ReplyDelete
  6. Yusup ilham maulana
    X TKR B
    sudah paham

    ReplyDelete
  7. Diah Ayu Wulandari
    X TKR B
    Sudah paham

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  9. Muhammad Zacky Pratama ramadhani
    X TKR B
    Sudah paham

    ReplyDelete
  10. Meilisa Dwi Marwasti
    X TKJ B
    Sudah paham

    ReplyDelete
  11. Oktaviane Rara Ayuningtias
    X TKJ B
    Sudah paham

    ReplyDelete
  12. Isnanda Ida Suryani
    X TKJ B
    Sudah paham

    ReplyDelete
  13. Dita absari
    X TKJ B
    Sudah paham

    ReplyDelete
  14. Tiyas eka yuni pertiwi
    X TKJ B
    sudah paham

    ReplyDelete
  15. Dian ayu wulandari
    X TKJ B
    faham

    ReplyDelete
  16. Nama:Susmiyanti
    Kelas:X TKJ B

    ReplyDelete
  17. Linda Novita Sari
    X TKJ B
    Sudah paham

    ReplyDelete
  18. Hepi Latifayuliati
    X TKJ B
    sudah paham

    ReplyDelete
  19. ANANDA PUTRA AKBARULLOH
    TKJ B
    SUDAH FAHAM

    ReplyDelete
  20. Amelia desta nur yuwan
    X TKJ B
    Sedah paham

    ReplyDelete
  21. DEA FITRIANA
    X TKJ B
    Sudah faham

    ReplyDelete
  22. Restu Mahanani
    X TKJ B
    Insyaallah paham

    ReplyDelete
  23. Fery Ariyanto
    X TKJ B
    Sudah paham

    ReplyDelete
  24. maefa Wulandari
    X TKJ B
    Insyaallah paham

    ReplyDelete
  25. Putri Khoirunnisa
    X TKJ B
    Sudah paham

    ReplyDelete
  26. Annisa Nurrisma
    X TKJ B
    Sudah paham

    ReplyDelete
  27. Akhsan Mu'ammar Rizky
    X TKJ B
    Sudah paham

    ReplyDelete
  28. Alfi ikhsan pradana
    X TKJ B
    Insyaallah sudab faham

    ReplyDelete
  29. Visabila Fitra Aulia
    X TKJ B
    Sudah paham

    ReplyDelete
  30. Titi Wening
    X TKJ B
    Sudah paham

    ReplyDelete
  31. Wahyu Dwi Nuryanto
    X TKJ B
    Paham

    ReplyDelete
  32. Intan aprelia
    X TKJ A
    In syaa allah paham

    ReplyDelete
  33. heliza rieke putri
    X TKJ A
    Sudah paham

    ReplyDelete
  34. Annisa Ummul Latifah
    X TKJ A
    Sudah paham

    ReplyDelete
  35. Dwi Ratnaningsih
    X TKJ A
    Sudah paham

    ReplyDelete
  36. Jasvin Benedick
    X TKJ A
    Sudah jelas

    ReplyDelete
  37. Rika Novia Kurniawati
    X TKJ A
    Sudah paham

    ReplyDelete
  38. Antar Setiani
    X TKJ A
    Sudah paham

    ReplyDelete
  39. Anisa Rohmawati
    X TKJ A
    In syaa Allah sudah paham

    ReplyDelete
  40. Helen Eka Putri Valenia
    X TKJ A
    Sudah paham

    ReplyDelete
  41. Dya Alfika Meyani
    X TKJ A
    In sya allah sudah paham

    ReplyDelete
  42. Vika syaharini
    X tkj a
    Sudah paham

    ReplyDelete