DAUR BIGEOKIMIA
a. Siklus Air / Daur Hidrologi
Daur biogeokimia adalah siklus yang melibatkan senyawa kimia yang berpindah
tempat melalui organisme sebagai perantara kemudian senyawa ini kembali ke
lingkungan fisik. Pembangun tubuh organisme adalah materi yang tersusun dari
unsur-unsur kimia. Unsur-unsur yang ada di alam ini tidak mungkin habis karena
mengalami daur ulang (siklus zat). Beberapa siklus unsur atau zat kimia yang penting
antara lain siklus air, karbon, nitrogen, fosfor dan belerang.
Tahapan siklus air dibedakan menjadi dua dan berlangsung sebagai berikut:
- Siklus air pendek yaitu air laut menguap, uap air di udara dingin mengalami kondensasi menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan, selanjutnya kembali ke laut.
- Siklus air panjang yaitu uap air yang berasal dan berbagai proses penguapan, jatuh sebagai hujan di daratan kemudian melalui sungai atau air tanah kembali ke laut.
Daur Hidrologi
Sumber : puguhdraharjo.files.wordpress.co
b. Siklus Karbon
Tahapan siklus Karbon berlangsung sebagai berikut:
- Karbon di udara dalam bentuk CO2 dan dapat terlarut dalam air.
- Pada tumbuhan darat maupun fitoplankton di dalam air CO2 diubah menjadi karbohidrat melalui proses fotosintesis. Dalam fotosintesis dihasilkan pula O2 yang dilepas ke udara.
- Karbohidrat digunakan oleh konsumen untuk mendapatkan energi. Konsumen juga melakukan respirasi yang menghasilkan CO2 ke udara.
- Penguralan oleh bakteri yang berjalan lambat dapat mengakibatkan penumpukan karbon bentuk batu bara dan minyak bumi.
Siklus Karbon
Sumber : york.conroeisd.net
c. Siklus Nitrogen
Tahapan siklus nitrogen berlangsung sebagai berikut.
- Atmosfer mengandung 80% nitrogen bebas (N2) tumbuhan dapat menyerap nitrogen dalam bentuk nitrat (NO3).
- Beberapa bakteri pada bintil akar Leguminosa dan beberapa ganggang dapat memfiksasi N2 dari udara.
- Halilintar juga menghasilkan bentuk senyawa N2 dan O. Senyawa tersebut terbawa air hujan berupa nitrat dan nitrit.
- Mikroorganisme mengurai bangkai dan kotoran menjadi ammonium.
- Bakteri denitrifikasi dalam tanah mengural nitnat menjadi N bebas ke udara.
Siklus Nitrogen
Sumber : bioh.wikispaces.com
d. Siklus Fosfor
Fungsi fosfor bagi makhluk hidup, antara lain fosfor dalam bentuk adenosin
trifosta (ATP) merupakan bahan bakar (energi) bagi makhluk hidup.
Cadangan fosfat yang dapat larut, dapat digunakan langsung sebagai zat hara
primer dalam sintesis protein oleh tumbuhan. Melalui rantai makanan fosfat
dapat beralih ke tingkat tropik yang lebih tinggi. Jika organisme mati, fosfor
dikembalikan ke tanah melalui proses penguraian. Kelebihan fosfat yang
diekskresikan burung dan ikan dalam tinjanya juga mengembalikan fosfor ke
lingkungan. Guano (doposit kotoran burung) juga merupakan akumulasi fosfor
yang dikembalikan ke daratan.
Siklus Fosfor
Sumber : eochemistry.wikispaces.com
e. Siklus Belerang/Sulfur
PERUBAHAN EKOSISTEM
a. Perkembangan secara alami (suksesi)
Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur direduksi oleh bakteri
menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau
hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida ini sering kali bersifat mematikan
makhluk hidup di perairan, pada umumnya dihasilkan dari penguraian bahan
organik yang mati. lon sulfat kemudian diserap tumbuhan dan diubah menjadi
protein. Jika jaringan tumbuhan atau hewan mati akan mengalami proses
penguraian.
Beberapa jenis bakteri dapat mengoksidasi hidrogen sulfida menjadi sulfat
kembali. Besi (Fe) dalam sedimen bereaksi dengan sulfida membentuk
ferosulfida (FeS) yang mengendap.
Siklus Sulfur
Sumber : biosmadaj.blogspot.com
Ekosistem adalah suatu sistem yang tidak statis, namun selalu dinamis yang
mengalami perubahan struktur maupun fungsi. Perubahan ini mungkin hanya fluktuasi
setempat yang tidak berarti, tetapi mungkin juga cukup besar sehingga dapat
mengubah stabilitas hubungan suatu ekosistem. Perubahan ekosistem disebabkan oIeh perkembangan secara alami (suksesi) dan perubahan faktor luar.
Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah secara teratur disebut suksesi. Suksesi terjadi akibat dari perubahan lingkungan fisik dalam komunitas. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem klimaks. Dikatakan klimaks karena ekosistem tersebut sudah stabil atau tidak akan berubah lagi.
1) Suksesi Primer
Contoh klasik untuk menggambarkan peristiwa suksesi primer adalah kejadian di gunung Krakatau, Jawa Barat. Pada tahun 1883 Gunung Krakatau meletus, semua kehidupan di gunung tersebut musnah. Seratus tahun kemudian ternyata di tempat tersebut sudah terbentuk hutan kembali.
Gambar Skema Proses Suksesi Primer
Sumber : Nuraini, R., dkk. 2015
Gambar Suksesi Primer
Sumber : Modul Guru Pembelajar
Mula-mula yang berkoloni adalah sejenis lumut kerak (lichen) dan beberapa jenis lumut tertentu. Asam-asam yang dieksresi oleh Lichen itu menghancurkan substrat batuan dan menyediakan sedikit tanah. Partikel tanah tambahan terbentuk karena penghancuran oleh iklim dan terbawa angin. penghancuran dan pembusukan terhadap lichen dapat menambahkan sedikit humus, sehingga lumut lain menetap. Setiap musim terdapat pertumbuhan baru yang lama membusuk (menyediakan humus). Tidak lama kemudian tersedia cukup tanah untuk paku-pakuan dan kemudian tumbuh rerumputan, kemudian semak (perdu). Keadaan ini menyediakan kondisi pertumbuhan yang amat baik untuk biji-biji tumbuhan tinggi (pohon).
Biji, spora dan benih dalam bentuk lain datang dari luar dan sampai ke substrat baru dibawa oleh angin, air atau hewan. Tumbuhan atau organisme lain yang mampu menghuni untuk pertama kali disebut tumbuhan pelopor (vegetasi perintis). Disebut vegetasi perintis karena organisme tersebut mampu membuka lahan untuk hidupnya organisme lain. Suksesi yang terjadi pada suatu lahan yang rusak total ( tidak ada organisme yang hidup) disebut suksesi primer.
2) Suksesi sekunder
Suksesi sekunder terjadi jika suatu komunitas atau ekosistem alami terganggu, baik secara alami maupun buatan, dan gangguan tersebut tidak merusak total ekosistem tersebut. Banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang laut, dan penebangan hutan merupakan contoh-contoh gangguan tersebut.
b. Perubahan karena faktor luar.
Ekosistem dapat berubah karena berbagai factor luar biasanya akibat ulah manusia. Contohnya Perubahan iklim di suatu ekosistem disebabkan oleh faktor manusia, terutama yang berkaitan dengan pemakaian bahan bakar fosil dan penyalahgunaan lahan.
Ekosistem dapat berubah karena berbagai factor luar biasanya akibat ulah manusia. Contohnya Perubahan iklim di suatu ekosistem disebabkan oleh faktor manusia, terutama yang berkaitan dengan pemakaian bahan bakar fosil dan penyalahgunaan lahan.
Gambar Aktifitas manusia penyebab perubahan ekosistem
Sumber: mikirbae.com
Halo...
ReplyDeleteMateri ini adalah materi IPA tentang Daur Biogeokimia dan Perubahan Ekosistem. Silahkan kalau ada pertanyaan seputar materi, kalian bisa menuliskan pertanyaan kalian di bawah ini.
selamat belajar.
Muhammad herman s
DeleteX tkr b /24
Paham
Adam saputra
ReplyDeleteX TKR B/01
Sudah paham
FAUZI SUTHA WAHYU PRATAMA TKR B/12 paham
ReplyDeleteMuhammad Arwan Fauzie
ReplyDeleteX TKR B /22
Paham
Ingsaalah paham
ReplyDeleteAgung Saputro
ReplyDeleteX TKR B
Ingsaalah paham
Rudi Rohman
ReplyDeleteX TKR B
Insya Allah
Diah Ayu Wulandari
ReplyDeleteX TKR B
Insyaallah paham
Linda Novita Sari
ReplyDeleteX TKJ B
Insyaallah paham
Visabila Fitra Aulia
ReplyDeleteX TKJ B
Insyaallah paham
Dea Fitriana
ReplyDeleteX TKJ B
Insyaallah paham
Restu Mahanani
ReplyDeleteX TKJ B
Insyaallah paham
Akhsan Mu'ammar Rizky
ReplyDeleteX TKJ B
Insya allah paham
TIYAS EKA YUNI PERTIWI
ReplyDeleteX TKJ B
insyaallah paham
Dita absari
ReplyDeleteX TKJ B
Insyaallah paham
Susmiyanti
ReplyDeleteX TKJ B
Insyaallah paham
Annisa Nurrisma
ReplyDeleteX TKJ B
Insyaallah paham
Hepi Latifayuliati
ReplyDeleteX TKJ B
sudah paham
Isnanda Ida Suryani
ReplyDeleteX TKJ B
Insyallah paham
Meilisa Dwi Marwasti
ReplyDeleteX TKJ B
Sudah paham
Putri Khoirunnisa
ReplyDeleteX TKJ B
Insyaallah paham
Kalya Wahyu Utami
ReplyDeleteX TKJ B
Sudah Paham
Fery Ariyanto
ReplyDeleteX TKJ B
Insyaallah paham
Alfi ikhsan pradana
ReplyDeleteX TKJ B
insyaallah paham
NAMA : ANANDA PUTRA AKBARULLOH
ReplyDeleteKELAS : X TKJ B
ABSEN : 4
INSYAALLAH PAHAM
Nama: Amelia desta nur yuwana
ReplyDeleteKelas: X TKJ B
Absen: 3
sudah paham
Nama:maefa Wulandari
ReplyDeleteKelas:X TKJ B
Absen:20
Insyaallah faham
Nama:Dian ayu wulandari
ReplyDeleteKelas:X TKJ B
NO:10
Nama:intan aprelia
ReplyDeleteKelas:X TKJ A
No:21
Arfika Wulandari
ReplyDeleteX TKJ A
In sya allah faham
Nama: Antar Setiani
ReplyDeleteKelas: X TKJ A
Absen: 08
Insyaallah paham
Nama: Gesang Widiyatmoko
ReplyDeleteKelas:X TKJ A
NO:16
paham
Nama:Rika Novia Kurniawati
ReplyDeleteKelas:X TKJ A
No:32
Sudah paham
nama:naisya artika putri
ReplyDeletekelas:X Tkj A
No:26
sudah paham
Nama : Annisa Ummul Latifah
ReplyDeleteKelas : X TKJ A
No : 07
Sudah paham
Dya Alfika M
ReplyDeleteX TKJ A
Paham
Nama : heliza rieke putri
ReplyDeleteKelas : X TKJ A
No. : 20
sudah paham
Nama : Dwi Ratnaningsih
ReplyDeleteKelas: X TKJ A
No. : 12
Sudah paham
Nama : Ais wara norlita rahma
ReplyDeletekelas : X TKJ A
No : 03
Sudah paham
Nama:Helen Eka Putri Valenia
ReplyDeleteKelas:X TKJ A
NO :19
Sudah paham
Nama: Anisa Rohmawati
ReplyDeleteKelas: X TKJ A
No : 6
In syaa Allah sudah paham
Nama:Muhammad Rizky Prasetyo
ReplyDeleteKelas:X TKJ A
Paham
Nama:Jasvin Benedick
ReplyDeleteKelas:X TKJ A
Paham
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : Shefira Ulul Insania
DeleteKelas : X TKJ A
No : 33
Sudah paham
Nama : Natasya Istiqomah
ReplyDeleteKelas : X TKJ A
No. :27
Paham
DeleteNama:Agis Saputra
ReplyDeleteKelas: X TKJ A
No :02
Sudah paham
Nama :Defa dwi kurniati
ReplyDeleteKelas: X TKJ A
No : 11
InsyaAllah sudah paham
Nama:Rengga Adi Saputra
ReplyDeleteKelas:X TKJ A
No:30
Sudah paham
Nama : Cahya Septiawan
ReplyDeleteKelas : X TKJ A
No :10
Sudah paham
Nama: Restu Restiawan
ReplyDeleteKelas:X TKJ A
No:31
Nama :Andini Nurfika Aisyah
ReplyDeleteKelas :X TKJ A
No :05
Insyaallah sudah paham
Nama:Gustafigo janu rintana
DeleteKelas: X TKJ A
NO:18
Nama:Gustafigo janu rintana
DeleteKelas:X TKJ A
NO:18
Sudah paham
Abid aly Musyaffa
ReplyDeleteX TKJ A
insyaallah paham